Buana Katulistiwa - Pada 26 Desember 2004 lalu, seorang siswi di Inggris, Tilly Smith, 10, merasakan sesuatu yang tidak beres di pantai saat dia bersama keluarganya berada di pantai Thailand sesaat sebelum gelombang tsunami menghancurkan tempat itu. Siswi ini tiba-tiba mengingat kembali pelajaran geografi yang disampaikan gurunya, Kearney, dua pekan sebelum bencana alam yang melanda Asia Selatan itu terjadi.
“Air membesar dan terus datang,” kata Penny Smith, ibu Tilly'. “Air berbuih mirip buih di atas bir. Laut bagai suatu millpond, mulai membesar.”
Keluarga Smiths, yang berasal dari selatan Inggris, sedang merayakan Natal di pantai Maikhao di Phuket, selatan Thailand ketika bencana alam yang menghentak dunia itu terjadi.
“Pantai tampak surut, dan terus menyurut,” sambung Penny Smith, 43, seperti dilansir National Geographic News, belum lama ini. “Aku seperti dipaksa untuk melihat, tapi aku tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sampai kemudian Tilly mengatakan bahwa dia pernah belajar di sekolah, tentang lempeng tektonik dan gempa bumi di bawah laut. Dia (Tilly) semakin histeris, dan akhirnya menjerit meminta kami keluar dari pantai.”
Ayah Tilly, Colin Smith, 46, mengatakan wisatawan lainnya di pantai itu telah mendapat peringatan atas pernyataan putrinya itu, ketika ia mengambil Tilly dan adiknya yang berusia tujuh tahun kembali ke kolam renang hotel itu. Penny Smith menambahkan, "Aku tidak mengetahui apa tsunami itu, tetapi melihat putrimu begitu ketakutan membuatmu berpikir bahwa sesuatu yang serius sedang terjadi."
Dia bahkan melihat kapal pesiar terangkat tegak lurus di teluk. "Kemudian seolah-olah seluruh isi laut keluar dari air itu. Aku kemudian menjerit, 'lari!'" Keluarga ini mengambil tempat perlindungan di lantai ketiga hotel mereka, menjauhkan diri dari pantai dari terjangan ombak tsunami ketiga.
"Segalanya hanyut ke kolam renang-tempat tidur, pohon dan banyak lagi. Sekalipun kamu bisa selamat dari air, kamu pasti akan telah digantam oleh sesuatu," kata Penny Smith. Jika mereka tetap tinggal di pantai, dia percara mereka pasti tidak akan selamat.
Setelah bencana ini lewat, Smith menyebut, mereka menemukan orang-orang di sekitar resor yang kehilangan seluruh keluarganya.
Kembali dengan aman Si kecil Tilly Smith kini sudah kembali dengan aman di Danes Hill School di Oxshott, Surrey, Inggris. Minggu lalu, dia menceritakan dalam kelas geografi bagaimana laut yang pelan-pelan naik dan mulai berbuih, bergelembung, dan membentuk pusaran air sebelum gelombang besar datang.
“Kejadian yang diceritakan Tilly sama persis seperti kejadian yang sama seperti rekaman video yang pernah saya tunjukkan pada saat tsunami menghantam Pulau Hawaii pada tahun 1946,” kata Andrew F Kearney, guru geografi Tilly.
Topik-topik pelajaran yang dapat diberikan untuk murid umur 10-11 tahun dapat meliputi lempeng tektonik, gempa bumi dan gunung api. “Dan kita juga membicarakan tsunami sebab gelombang ini dapat disebabkan oleh gempa bumi, gunung api atau tanah longsor.
“Aku sendiri telah mengajar masalah ini sedikitnya 11 tahun." Kearney menggunakan audiovisual untuk menjelaskan masalah ini dengan dibantu white boad interaktif untuk mendapatkan informasi geografis secara on line (kelasnya sering mengunjungi website nationalgeographic.com). Kelas ini juga sudah melihat website Amerika mengenai peringatan dini tsunami.
“Para guru memiliki computer di meja dan dapat mempertontonkan website berbeda ke layer whiteboard,” kata Kearney. “Ini membantu sekali dalam mengajarkan geografi –ini sangat nyata dibawa ke dalam kelas.” Anak-anak juga diberikan tugas praktis. Salah satu tugas yang diberikan misalnya adalah membangun model sebuah kejadian gempa bumi yang terbuat dari kayu balsa.
“Aku menaruh model tadi di atas kotak dan mengguncangnya untuk melihat sisa model terpanjang yang tetap utuh,” Kearney menambahkan. Kearney sendiri telah menerima email dari para guru dari seluruh dunia, yang memberikan dukungan sejak kisah Tilly pertama kali diberitakan di Inggris.
"Orang-orang sering meremehkan pengajaran dan para guru, dan mereka merasakan bahwa sangat penting untuk menunjukkan bahwa kita bisa berbuat sesuatu hal yang berbeda,” tambahnya.
Terabaikan
Namun begitu, jika bagi murid di Danes pelajaran georafi menjadi sangat popular, hal yang berbeda ternyata tengah terjadi di seluruh Inggris. Menurut David Bell, Inspektur Kepala Sekolah di Inggris, pada November sebelumnya, geografi telah menghadapi kemunduran di tingkat sekolah dasar dan menengah. Pokok materi pengajaran geografi telah termarginalisasi dan terabaikan.
Inspektur ini menemukan bahwa geografi menjadi pelajaran pokok yang terburuk diajar di sekolah dasar. Bel berkata pendidik harus melibatkan para murid lebih secara penuh, dengan membuat menyadari keterkaitan mereka dengan apa yang sedang diajarkan, dan yang lebih penting lagi adalah memastikan mereka menikmati itu.
“Masalah kekurangan air, kelaparan, migrasi penduduk, perdebatan mengenai minyak, globalisasi dan persoalan hutang adalah isu utama dunia saat ini. Dan ini adalah geografi saat ini,” kata Bel.
David Lambert, Pimpinan Eksekutif Asosiasi Geografi di Sheffield, Inggris, sepakat dengan apa yang disampaikan Bel. Menurut Lambert, “Geografi menaruh perhatian pada pembelajaran dunia nyata. Tidak ada yang lebih melebarkan pemikiran, lebih memenuhi secara fisik, secara emosional daripada perasaan tangan pertama dunia.
Dia menduga, masalah di sekolah berhubungan dengan kesulitan para guru untuk mengintegrasikan subjek pelajaran ke dalam kurikulum mingguan. “Bersatu dengan dunia yang selalu berubah, dan dunia kelas luar, perancanan geografi tampak seperti lebih menakutkan, terutama sekali bagi mereka yang tanpa memiliki pelatihan atau inspirasi untuk melakukannya," ia menambahkan.
Dan ini semua adalah tantangan berat para guru geografi di berbagai negara. (nationalgeografinews/bj)
Pelajaran Geografi Membantu Killy dan Keluarganya Selamat dari Tsunami
....lengkapnya
Wednesday, April 8, 2009
Pelajaran Geografi Membantu Killy dan Keluarganya Selamat dari Tsunami
Posted by 4315931117 at 10:13 AM 0 comments
Labels: belajar geografi, geografi, manfaat geografi
Bagaimana Anda Mengajarkan Soal Kejadian Gempa?
Buana Katulistiwa - Gempa bumi memang dapat disebabkan oleh tektonik dan vulkanik. Namun begitu, beberapa kejadian gempa bumi juga dapat disebabkan oleh kegiatan manusia. Bom nuklir, misalnya, dapat menyebabkan gelombang seismik, tidak terlalu berdaya kuat tapi dia memiliki lebih banyak kekuatan daripada gempa vulkanik.
Contoh gempa akibat perbuatan manusia dapat kita temukan di utara Belanda, dimana eksplorasi gas telah mendorong pergerakan seismik. Ahli lain juga percaya bahwa pemakaian bom ikan yang terlalu sering digunakan di suatu tempat juga bisa mempengaruhi pergerakan seismik, walau belum dapat diberikan contoh riil kasus ini.
Tapi, kebanyakan gempa bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik (tiktoo=generate=membangkitkan, menghasilkan). Lempeng ini berasal dari lapisan kulit bumi. Kebanyakan dari pergerakan ini tidak dapat dirasakan, ada banyak yang terlalu kecil untuk diketahui. Hanya seismograf yang mampu mencatat mereka. Setiap hari kerak bumi ini bergeser, jadi misalnya Afrika bergerak ke arah Eropa dan sepertinya mengarah pembentukan teluk antara Jerman dan Belanda.
Umumnya lempeng-lempeng ini adalah berdekatan satu sama lain. Beberapa lempeng tetap bersatu dan berbentuk lempeng yang besar, yang sama kadang-kadang dengan kasar bergerak, menyebabkan getaran di kulit bumi yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Lempeng dapat bertubrukan (membentuk zona tekanan, dan mungkin membentuk jajaran gunung baru atau ngarai besar), atau menyelip ke lempeng lain (zona subduksi dan juga mungin membentuk jajaran gunung baru). Tempat terjadinya beberapa kilometer di kedalaman permukaan bumi, yang kita sebut sebagai hypocenter.
Mengapa lempeng-lempeng ini bergerak? Ini disebabkan oleh perbedaan arus panas batuan dan material di dalam bumi. Material yang hangat ingin ke atas (udara hangat naik, dingin akan turun) mendorong jalan ke material lain, yang menyebabkan getaran. Gempa bumi tektonik lebih kuat daripada gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung api (vulkanik). Dari gempa bumi yang tercatat pada magnitude 4,8 dilaporkan merupakan gempa bumi tektonik.
Gempa bumi yang lebih kecil seringkali disebabkan oleh perpindahan magma di bawah permukaan bumi, yang menekan jalan keluar. Berdekatan dengan gunung api aktif kita secara teratur dapat merasakan gempa bumi yang minor dan biasanya tidak menyebabkan banyak kerusakan. Kasus erupsi seperti pada Krakatau (1883), yang dapat terdengar hingga 5000 kilometer jauhnya.
Dapatkah gempa ini diprediksi? Hingga sekarang kalangan ilmuwan masih sangat sulit untuk memprediksi gempa bumi ini. Kita hanya dapat mendeteksi getaran kecil dan mengatakan agar waspada, tapi kita tidak dapat membuat prediksi akurat mengenai kapan gempa bumi itu akan terjadi. Ini bisa saja terjadi dalam tahun, bulan, minggu, hari atau detik ke depan. Kemudian akan menjadi terlambat. Tapi siapa tahu, suatu saat kita akan dapat menemukan alat yang bisa memprediksi kejadian itu dengan tepat. Siapa tahu? (*/bj)
Sumber: Bagaimana Anda Mengajarkan Soal Kejadian Gempa
....lengkapnya
Posted by 4315931117 at 10:05 AM 0 comments
Labels: belajar geografi, geografi, manfaat geografi
Orang Terkenal, Belajar Geografi
Buana Katulistiwa – Bila berkaca pada pendaftar Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), geografi bukanlah pilihan favorit. Meski begitu, asal tau saja, Pangeran William baru saja menyelesaikan kuliahnya di Universitas St Andrews, Skotlandia.
Seperti dilansir AP , dengan disertasi sebanyak 10.000 kata mengenai karang laut, Pangeran William berhak mendapatkan gelar Master of Arts di bidang geography. Ia menerima penghargaan upper second class (terbaik kedua) untuk kuliahnya selama 4 tahun.
Peringkat ini bahkan lebih baik dari ayahnya yaitu Pangeran Charles yang hanya mendapat penghargaan lower second class degree dari Akademi Trinity, Cambridge.
Pada awal kuliah Pangeran William sempat mengambil jurusan sejarah seni namun ilmu geografilah yang menarik perhatiannya hingga ia mampu menyelesaikan kuliahnya dan akan diwisuda akhir Juni ini.
Selain Pangeran William, ternyata ada beberapa orang terkenal yang terkait dengan ilmu geografi. Michael Jordan dan Ibu Theresa merupakan orang paling populer, Michael Jordan adalah sarjana geografi sedangkan Ibu Theresa adalah seorang pengajar.
Selain itu ada beberapa nama lain seperti dibawah ini:
* Kurt Angle–pegulat WWF (sarjana Geografi)
* Rob Andrews – pemain rugby (sarjana Geografi)
* Anita Roddick – pemilik Body Shop (sarjana Geografi)
* Roddy Doyle - pengarang (Guru Geografi)
* Micheal Palin – aktor/presenter (Guru Geografi)
* David Elleray – wasit Liga Utama Inggris (Kepala Jurusan Geografi)
Nama-nama di atas merupakan orang terkenal saat ini, dan hanya beberapa yang akrab di telinga kita karena sebagian dari mereka lebih dikenali di Eropa dan Amerika Serikat dimana mereka tinggal.
Adakah dari negeri kita sendiri artis atau famous people yang merupakan sarjana geografi? Buletin Geospatial mengungkapkan Dwi Yan, seorang aktor di sinetron Bawang Merah Bawang Putih pada salah satu TV swasta mengaku bahwa geografi adalah salah satu mata pelajaran favoritnya dulu. (tk)
Sumber: Orang Terkenal, Belajar Geografi
....lengkapnya
Posted by 4315931117 at 9:49 AM 0 comments
GIS untuk Ajarkan Siswa Sekolah Berpikir Secara Keruangan
Buana Katulistiwa - Berpikir secara keruangan nampaknya sudah menjadi perhatian serius ilmuwan AS. Dewan Riset Nasional (NRC) AS belum lama ini telah mengeluarkan laporannya yang mendorong para pendidik untuk mengajarkan para siswa sekolah berpikir secara keruangan (think spatially), dan menggunakan sistem informasi geografis (GIS).
GIS sebenarnya didesain untuk digunakan oleh para ilmuwan dan peneliti, sehingga terlalu kompleks dan rumit untuk dipergunakan di dalam kelas. Oleh karenanya, NRC mendorong para pengembang software GIS yang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan siswa dan guru sekolah dasar dan lanjutan di AS.
Seperti dilansir Universitas Northwestern, Selasa (14/2), tim peneliti dari universitas tersebut mengaku bahwa sebenarnya mereka telah mengembangkan software semacam itu. "Lima tahun yang lalu, kami menyadari dibutuhkan software GIS yang ramah siswa," kata Daniel Edelson, dosen ilmu pendidikan dan komputer. Timnya menciptakan My World GIS, sistem informasi geografis yang mempermudah para siswa untuk menggunakan sekumpulan data besar untuk menelaah fenomena sains lingkungan dan kebumian seperti halnya dilakukan para ilmuwan profesional.
"Kelebihan software My World adalah memungkinkan siswa mulai dari tingkat menengah untuk memvisualisasi dan menganalisa data geografis yang sebenarnya," ungkap Edelson yang juga menjabat sebagai direktur Geographic Data in Education Initiative (GEODE) di Northwestern. Sejak dipublikasikan pada 2004, My World telah digunakan di berbagai sekolah di AS.
Dalam kurikulum tektonik lempeng yang dikembangkan oleh GEODE, My World memberikan siswa kemampuan untuk membuat peta dinamik dengan menggunakan hingga sebanyak 100.000 data titik yang menunjukkan gempa bumi, gunung berapi, ketinggian, dan kedalaman laut. Para siswa menganalisa data tersebut untuk menjelaskan asal dari berbagai struktur bumi yang berbeda, memetakan batas-batas tektonik dan menentukan arah pergerakan lempeng.
Edelson bersama rekan dari GEODE saat ini tengah menyelidiki hipotesa bahwa menggunakan GIS untuk menampilkan data dalam jumlah yang besar tidak hanya memberikan kesempatan bagi siswa untuk membangun kemampuan logika keruangannya, akan tetapi juga memungkinkan mereka untuk menggunakan kemampuan tersebut untuk mempelajari pengetahuan umum dan muatan geografi. (qb)
Sumber: GIS untuk Ajarkan Siswa Sekolah Berpikir Secara Keruangan
....lengkapnya
Posted by 4315931117 at 2:12 AM 0 comments
Labels: ahli geografi, belajar geografi, geografi, manfaat geografi
Tuesday, April 7, 2009
Al-Zarqali: Astronom Legendaris dari Andalusia
Arzachel. Begitulah masyarakat Barat biasa menyebut al-Zarqali, seorang astronom Muslim legendaris dari Andalusia. Kontribusinya bagi pengembangan astronomi modern sungguh sangat besar. Ia tak hanya menciptakan peralatan astronomi berteknologi, namun juga sederet terori penting.
Tak heran jika kemudian, masyarakat astronomi modern mengabadikan namanya di salah satu kawah bulan. Ia tercatat sebagai satu dari 24 ilmuwan Muslim yang diakui dunia sains modern. Al-Zarqali merupakan salah satu ilmuwan yang lahir dari era kejayaan Islam di Spanyol Muslim alias Andalusia.
Sejatinya, ia bernama lengkap Abu Ishaq Ibrahim Ibnu Yahya al-Zarqali. Di dunia Islam, ia juga dikenal dengan nama al-Zarqalluh atau al-Zarqallah. Dia terlahir di Toledo, Andalusia pada tahun 1029 M. Al-Zarqali tumbuh besar ketika kejayaam peradaban Islam di Andalusia berada di tubir kehancuran.
Ilmu pengetahuan berkembang pesat di Andalusia, karena mendapat dukungan dari para penguasa. Pada masa kekuasaan Khalifah al-Hakam II, Andalusia memiliki sekitar 70 perpustakaan umum. Tak hanya sains yang berkembang, kota-kota di Andalusia pun menjelma menjadi metropolitan terkemuka.
Pada akhir abad ke-11 M, al-Zarqali alias Arzachel menjadi astronom kebanggaan peradaban Muslim di Andalusia. Ia menemukan bahwa orbit planet itu adalah edaran eliptik bukan edaran sirkular. Selain itu, ada pula astronom lainnya seperti Ibnu Bajjah serta Nur Ed-Din Al Betrugi alias Alpetragius yang mengusulkan model-model planet baru.
Pada 1060 M, al-Zarqali membuat peralatan observatorium astronomi yang didedikasikan untuk Yahya Ibnu Abi Mansur. Awalnya, al-Zarqali memang menciptakan peralatan untuk para ilmuwan lain. Karya ciptanya yang luar biasa akhirnya mengundang ketertarikan dari ilmuwan lain.
Setelah mensejajarkan dirinya dengan para ilmuwan lainnya, al-Zarqali tak lagi menciptakan peralatan untuk saintis lain. Sang saintis mulai menciptakan penemuannya sendiri. Bahkan, al-Zarqali pun mengajarkan ilmu otoddak yang dikuasainya. Sejak saat itulah, dia dikenal sebagai ilmuwan terkemuka di Andalusia.
Salah satu penemuan al-Zarqali yang paling fenomenal adalah pembuatan jam di Toledo. Jam yang diciptakannya itu masih bisa digunakan hingga tahun 1135 M. Penemuannya itu menarik perhatian Raja Alphonso IV. Secara khusus Raja Alphonso mencari tahu bagaiama jam yang diciptakan al-Zarqali itu bekerja.
Selain berhasil menciptakan jam air yang sangat mengagumkan, al-Zarqali juga mampu membuat astrolab paling canggih dan akurat. Atrolab yang ciptakannya tergolong paling bagus di antara astrolab lain yang dibuat sebelumnya serta pada masa itu. Astrolab itu bisa digunakan untuk beragam keperluan.
Al-Zarqali tutup usia pada tahun 1087 M. Meski begitu, buah pikir dan karya-karyanya telah memberi inspirasi bagi ilmuwan lain terutama di Eropa. Peradaban Islam masa kini sudah seharusnya menumbuhkan kembali semangat dan perjuangan hidup seorang al-Zarqali.
Kontribusi Sang Astronom
Selain berhasil menemukan fakta bahawa orbit planet itu adalah edaran eliptik bukan edaran sirkular, al-Zarqali juga mampu mengoreksi data geografis yang dibuat Ptolemeus. Secara khusus, dia mengoreksi panjang Laut Mediterania. Al-Zarqali juga mampu menemukan sejumlah fakta penting terkait rahasia langit, seperti planet, bintang, bulan dan matahari.
Penemuan-penemuan yang diciptakannya ditulis dalam kitab berjudul al-Safiha al-Zarqaliya alias Azafea. Dalam risalah itu tercatat sejumlah penemuannya seperti, astrolab universal, tabel 29 bintang serta yang lainnya. Al-Zarqali dikenal sebagai seorang ilmuwan yang mampu menggabungkan kemampuan teknik dengan teoritik.
Dalam catatannya, al-Zarqali mengungkapkan adanya observatorium juga dibangun peradaban Islam di Toledo serta Cordoba. Observatorium yang dibangun di bawah kekuasaan Dinasti Umayyah Spanyol itu diyakini keduanya telah menggunakan peralatan astronomi yang tercanggih di zamannya. Beberapa diantaranya merupakan ciptaan al-Zarqali.
Ia juga tercatat telah menemukan salah satu peralatan komputer analog di era kejayaan Islam. Arzachel, demikian orang Barat biasa menyebut Al-Zarqali, berhasil menemukan Equatorium alat penghitung bintang. Peralatan komputer analog lainnya yang dikembangkan A-Zarqali bernama Saphaea. Inilah astrolabe pertama universal latitude-independent. Astrolabe itu tak bergantung pada garis lintang pengamatnya dan bisa digunakan di manapun di seluruh dunia.
Sumber: Al-Zarqali: Astronom Legendaris dari Andalusia
....lengkapnya
Posted by 4315931117 at 11:05 PM 0 comments
Labels: ahli geografi, belajar geografi, geografi, manfaat geografi
Tuesday, March 31, 2009
Menggenggam Dunia dengan Geografi
Berkembangnya geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah Al-Ma’mun yang berkuasa dari tahun 813 hingga 833 M memerintahkan para geografer Muslim untuk mengukur kembali jarak bumi.
Islam mendorong umatnya untuk membuka pikiran dan cakrawala. Allah SWT berfirman: Sungguh telah berlaku sunnah Allah (hukum Allah) maka berjalanlah kamu di muka bumi dan lihatlah bagaimana akibat (perbuatan) orangorang mendustakan ayat-ayat-Nya. (QS. Al-Imran: 137). Perintah ini telah membuat umat Islam di abad-abad pertama berupaya untuk melakukan ekspansi serta ekspedisi.
Selain dilandasi faktor ideologi dan politik, ekspansi Islam yang berlangsung begitu cepat itu juga didorong insentif perdagangan yang menguntungkan. Tak pelak umat Islam pun mulai mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk menyebarkan agama Allah. Seiring meluasnya ekspansi dan ekspedisi ruterute perjalanan melalui darat dan laut pun mulai bertambah.
Tak heran, jika sejak abad ke-8 M, kawasan Mediterania telah menjadi jalur utama Muslim. Jalur-jalur laut dan darat yang sangat sering digunakan akhirnya menghubungkan seluruh wilayah Muslim yang berkembang mencapai India, Asia Tenggara, dan Cina meluas ke utara dari Sungai Volga hingga Skandinavia dan menjangkau jauh ke pedalaman Afrika.
Ekspansi dan ekspedisi di abad-abad itu mendorong para sarjana dan penjelajah Muslim untuk mengembangkan geografi atau ilmu bumi. Di era kekhalifahan, geografi mulai berkembang dengan pesat. Perkembangan geografi yang ditandai dengan ditemukannya peta dunia serta jalur-jalur perjalanan di dunia Muslim itu ditopang sejumlah faktor pendukung.
Era keemasan Islam, perkembangan astronomi Islam, penerjemahan naskahnaskah kuno ke dalam bahasa Arab serta meningkatnya ekspansi perdagangan dan kewajiban menunaikan ibadah haji merupakan sejumlah faktor yang mendukung berkembangnya geografi di dunia Islam. Tak pelak, Islam banyak memberi kontribusi bagi pengembangan geografi.
Umat Islam memang bukan yang pertama mengembangkan dan menguasai geografi. Ilmu bumi pertama kali dikenal bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi. Beberapa tokoh Yunani yang berjasa mengeksplorasi geografi sebagai ilmu dan filosofi antara lain; Thales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy.
Selain itu, bangsa Romawi juga turut memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan, dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai.
Selepas Romawi jatuh, Barat dicengkeram dalam era kegelapan. Perkembangan ilmu pengetahuan justru mulai berkembang pesat di Timur Tengah. Geografi mulai berkembang pesat pada era Kekhalifahan Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Ketika itu, Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al- Mamun berkuasa, mereka mendorong para sarjana Muslim untuk menerjemahkan naskah-naskah kuno dari Yunani ke dalam bahasa Arab.
Ketertarikan umat Muslim terhadap geografi diawali dengan kegandrungan atas astronomi. Perkembangan di bidang astronomi itu perlahan tapi pasti mulai membawa para sarjana untuk menggeluti ilmu bumi. Umat Islam mulai tertarik mempelajari peta yang dibuat bangsa Yunani dan Romawi. Beberapa naskah penting dari Yunani yang diterjemahkan antara lain; Alemagest dan Geographia.
Berkembangnya geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah Al- Ma’mun yang berkuasa dari tahun 813 hingga 833 M memerintahkan para geografer Muslim untuk mengukur kembali jarak bumi. Sejak saat itu muncullah istilah mil untuk mengukur jarak. Sedangkan orang Yunani menggunakan istilah stadion.
Upaya dan kerja keras para geografer Muslim itu berbuah manis. Umat Islam pun mampu menghitung volume dan keliling bumi. Berbekal keberhasilan itu, Khalifah Al-Mamun memerintahkan para geografer Muslim untuk menciptakan peta bumi yang besar. Adalah Musa Al-Khawarizmi bersama 70 geografer lainnya mampu membuat peta globe pertama pada tahun 830 M.
Khawarizmi juga berhasil menulis kitab geografi yang berjudul Surah Al- Ard (Morfologi Bumi) sebuah koreksi terhadap karya Ptolemaeus. Kitab itu menjadi landasan ilmiah bagi geografi Muslim tradisional. Pada abad yang sama, Al-Kindi juga menulis sebuah buku bertajuk ?Keterangan tentang Bumi yang Berpenghuni’.
Sejak saat itu, geografi pun berkembang pesat. Sejumlah geografer Muslim berhasil melakukan terobosan dan penemuan penting. Di awal abad ke-10 M, secara khusus, Abu Zayd Al-Balkhi yang berasal dari Balkh mendirikan sekolah di kota Baghdad yang secara khusus mengkaji dan membuat peta bumi.
Di abad ke-11 M, seorang geografer termasyhur dari Spanyol, Abu Ubaid Al- Bakri berhasil menulis kitab di bidang geografi, yakni Mu’jam Al-Ista’jam (Eksiklopedi Geografi) dan Al-Masalik wa Al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan). Buku pertama berisi nama-nama tempat di Jazirah Arab. Sedangkan yang kedua berisi pemetaan geografis dunia Arab zaman dahulu.
Pada abad ke-12, geografer Muslim, Al-Idrisi berhasil membuat peta dunia. Al-Idrisi yang lahir pada tahun 1100 di Ceuta Spanyol itu juga menulis kitab geografi berjudul Kitab Nazhah Al- Muslak fi Ikhtira Al-Falak (Tempat Orang yang Rindu Menembus Cakrawala). Kitab ini begitu berpengaruh sehingga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Geographia Nubiensis.
Seabad kemudian, dua geografer Muslim yakni, Qutubuddin Asy-Syirazi (1236 M - 1311 M) dan Yaqut Ar-Rumi (1179 M -1229 M) berhasil melakukan terobosan baru. Qutubuddin mampu membuat peta Laut Putih/Laut Tengah yang dihadiahkan kepada Raja Persia. Sedangkan, Yaqut berhasil menulis enam jilid ensiklopedi bertajuk Mu’jam Al-Buldan (Ensiklopedi Negeri-negeri).
Penjelajah Muslim asal Maroko, Ibnu Battuta di abad ke-14 M memberi sumbangan dalam menemukan rute perjalanan baru. Hampir selama 30 tahun, Ibnu Battuta menjelajahi daratan dan mengarungi lautan untuk berkeliling dunia. Penjelajah Muslim lainnya yang mampu mengubah rute perjalanan laut adalah Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok. Dia melakukan ekspedisi sebanyak tujuh kali mulai dari tahun 1405 hingga 1433 M.
Dengan menguasai geografi, di era keemasan umat Islam mampu menggenggam dunia.
Kontribusi Geografer Muslim
Sederet geografer Muslim telah banyak memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu bumi. Al-Kindi diakui begitu berjasa sebagai geografer pertama yang memperkenalkan percobaan ke dalam ilmu bumi. Sedangkan, Al-Biruni didapuk sebagai bapak geodesi yang banyak memberi kontribusi terhadap geografi dan juga geologi.
John J O’Connor dan Edmund F Robertson menuliskan pengakuannya terhadap kontribusi Al-Biruni dalam MacTutor History of Mathematics. Menurut mereka, Al-Biruni telah menyumbangkan kontribusi penting bagi pengembangan geografi dan geodesi. Dialah yang memperkenalkan teknik pengukuran bumi dan jaraknya dengan menggunakan triangulation.”
Al-Biruni-lah yang menemukan radius bumi mencapai 6.339,6 km. Hingga abad ke-16 M, Barat belum mampu mengukur radius bumi seperti yang dilakukan Al-Biruni. Bapak sejarah sains, George Sarton, juga mengakui kontribusi sarjana Muslim dalam pengembangan geografi dan geologi. Kita menemukan dalam tulisannya metode penelitian kimia, sebuah teori tentang pembentukan besi.
Salah satu kekhasan yang dikembangkan geografer Muslim adalah munculnya bio-geografi. Hal itu didorong oleh banyaknya orang Arab di era kekhalifahan yang tertarik untuk mendistribusi dan mengklasifikasi tanaman, binatang, dan evolusi kehidupan. Para sarjana Muslim mencoba menganalisis beragam jenis tanaman.
Geografer Muslim di Era Keemasan
Hisyam Al-Kalbi (abad ke-8 M): ahli ilmu bumi pertama dalam sejarah Islam. Hisyam begitu populer dengan studinya yang mendalam mengenai kawasan Arab.
Musa Al-Khawarizmi (780 M - 850 M): ahli matematika yang juga geografer itu merevisi pandangan Ptolemaues mengenai geografi. Bersama-sama 70 puluh geografer, Al-Khawarizmi membuat peta globe pertama pada tahun 830 M.
Al-Ya’qubi (wafat 897 M): menulis buku geografi bertajuk ?Negeri-negeri’ yang begitu populer dengan studi topografisnya.
Ibn Khordadbeh (820 M - 912 M): adalah murid Al-Kindi yang mempelajari jalan-jalan di berbagai provinsi secara cermat dan menuangkannya ke dalam buku Al- Masalik wa Al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan).
Al-Dinawari (828 M - 898 M): Geografer Muslim yang juga banyak memberi kontribusi pada perkembangan ilmu geografi.
Hamdani (893 M - 945 M): Geografer Muslim abad ke-9 M yang mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan geografi.
Ali al-Masudi (896 M - 956 M): nama lengkapnya Abul hasan Ali Al-Ma’sudi. Ia mempelajari faktorfaktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pembentukan batubatuan di bumi dengan orisinalitas yang mencengangkan.
Ahmad ibn Fadlan (abad ke-10 M): adalah geografer yang menulis ensiklopedia dan kisah perjalanan ke daerah Volga dan Kaspia.
Ahmad ibn Rustah (abad ke-10 M): merupakan geografer yang menulis ensiklopedia besar mengenai geografi. Al Balkhi Memberikan sumbangan cukup besar dalam pemetaan dunia. Al Kindi Selain terkenal sebagai ahli oseanografi, dia juga seorang ilmuwan multitalenta. Sebagai ahli fisika, optik, metalurgi, bahkan filosofi.
Al Istakhar II dan Ibnu Hawqal (abad ke-10 M): Memberikan kontribusi besar dalam pemetaan dunia.
Al-Idrisi (1099 M): Ahli geografi kesohor pada zamannya, yang juga dikenal sebagai ahli zoologi.
Al Baghdadi (1162 M): Seorang geografer Muslim terkemuka.
Abdul-Leteef Mawaffaq (1162 M): Selain pakar geografi, dia juga merupakan ahli pengobatan.
Sumber: Menggenggam Dunia dengan Geografi
....lengkapnya
Posted by 4315931117 at 7:47 PM 0 comments
Labels: ahli geografi, belajar geografi, geografi, manfaat geografi
Monday, March 30, 2009
Di Manakah Titik Tertinggi di Bumi?
Kebanyakan orang, ketika ditanyakan pertanyaan tersebut akan menjawab “Gunung Everest”. Jika kata “tertinggi” yang dimaksud adalah titik tertinggi di atas permukaan laut, jawaban tersebut adalah benar. Dengan ketinggian 8.850 mdpl Everest merupakan gunung tertinggi di bumi. Namun, definisi lain dari tertinggi adalah titik terjauh dari pusat bumi. Bumi berbentuk bulat, tetapi sebenarnya agak pampat (gepeng) di bagian khatulistiwa sehingga khatulistiwa lebih lebar dari pada bagian kedua kutub bumi. Jika mengukurnya dari pusat bumi, di manakah titik tertingginya?
Gunung Chimborazo di Ekuador merupakan jawabannya. Gunung berapi jenis stratovulkano ini tingginya 6.268 mdpl. Gunung yang terletak di Cordillera Occidental, Andes ini dianggap sebagai puncak tertinggi sebelum Everest menjadi perhatian utama.
Akan tetapi, pengunjung yang berdiri di puncak Chimborazo tetap mengatakan jika tempat itu merupakan titik dengan ketinggian ekstrem di bumi. Dengan mengembangnya bagian khatulistiwa, pengunjung berada 2,4 km lebih dekat ke bulan dan lebih jauh dari pusat bumi dibandingkan dengan orang-orang yang berdiri di puncak Everest.
Sumber: The New York Times Syndicate
....lengkapnya
Posted by 4315931117 at 2:11 AM 0 comments
Labels: ahli geografi, belajar geografi, geografi, manfaat geografi